saie blog

DENPASAR - Sebuah kapal perang Thailand dengan nama HTMS Nareswan bernomor lambung F 421, bersandar ke Dermaga Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, dalam misi kunjungan kehormatan.

Sekira pukul 10.00 Wita, kapal berbendara negeri gajah putih itu, akhirnya perlahan berhasil merapat di Dermaga Selatan Pelabuhan Benoa, Senin (22/11/2010).

Kedatangan kapal yang dikomandani Kapten Borinoon Emtip itu langsung disambut Komandan Pangkalan TNI Benoa Denpasar Kolonel Laut (P) Wayan Suarjaya didampingi Perwira Operasional (Pasiops) Mayor L (P) Teguh Wibowo.

Kapal tersebut juga membawa pejabat berpangkat setara bintang satu (jenderal) Real Admiral Suria Forn Suriya, bersama sekitar 240 personel angkatan laut. Rencananya, rombongan kapal perang Thailand akan melakukan lawatan di Pulau Dewata hingga Rabu 24 November 2010.

"Misi kunjungan kapal perang Thailand dalam rangka muhibah dan latihan pelayaran," ujar Danlanal Suarjaya disela-sela kunjungan tersebut.

Layaknya kunjungan kehormatan maka pihak tuan rumahpun dipersilakan melihat lebih dekat kapal yang memiliki kecepatan 32 knot itu. Para wartawan pun ikut menyaksikan peralatan canggih kapal perang yang dilengkapi dengan meriam misil SSM 8 MC Donald Douglas Harpoon.

Dalam kesempatan itu, Mayor Teguh menambahkan, kapal perang Thailand itu termasuk jenis "frigates club" atau kapal perusak kawal rudal.

Setelah kapal perang Thailand merapat ke Benoa, sekitar pukul 11.45 Wita, Kapal Perang TNI AL Fatahilah yang dikomandani Kolonel L (P) Antonius Widyo Utomo, juga bersandar ke dermaga pelabuhan.

Sejauh ini, aktivitas nahkoda dan awak kapal lebih banyak di pelabuhan dan tidak ada agenda lainnya. "Mereka tidak memiliki banyak agenda ke Bali, selain kunjungan kehormatan juga melaksanakan olah raga bersama," imbuh Teguh.

Kapal tersebut, sebelum berlayar ke Bali telah memberitahukan ke pihak Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI AL.

Ditambahkan dia, selama berada di Bali, maka selaku tuan rumah, pihaknya akan melakukan pengamanan guna menjamin keselamatan para tentara laut Thailand. Hanya saja saat diminta menjelaskan bentuk pengamanan dan jumlah personel yang dilibatkan, Teguh hanya mengatakan, bahwa pengamanan yang dilakukan tidak mengikat.