Asing Malah Lepas Saham Krakatau Steel

Investor asing melakukan penjualan besar-besaran saham PT Krakatau Steel Tbk. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan pemerintah menjual sebagian saham Krakatau Steel kepada investor asing yang dinilai merupakan investor berkualitas dengan horizon investasi untuk jangka panjang.
Pada perdagangan perdana saham KS atau KRAS di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/11), investor asing melakukan penjualan bersih saham KRAS sebanyak 316,12 juta saham senilai Rp 378,6 miliar dengan harga jual rata-rata Rp 1.198 per saham.
Jumlah saham yang dilepas investor asing tersebut setara dengan 2 persen total saham KRAS. Dengan demikian, sisa saham investor asing tinggal 5 persen.
Kemarin KRAS mencatatkan 15.755.000.000 sahamnya di BEI. Dari total saham itu, 7 persen milik investor asing, 13 persen milik investor domestik, dan 80 persen milik pemerintah.
Pengamat ekonomi dan pasar modal Yanuar Rizky mempertanyakan komitmen investor asing yang menjual saham KRAS secara besar-besaran. Pertanyaan itu muncul karena sebelumnya pemerintah dan penjamin emisi menyatakan perlu mengalokasikan saham KS kepada investor asing dengan tujuan menjaring investor berkualitas.
Dalam sejumlah kesempatan, pemerintah dan penjamin emisi juga menyatakan penetapan harga perdana Rp 850 bertujuan mengakomodasi investor asing yang berkualitas, tetapi tidak bersedia membeli saham KS di atas Rp 850. Padahal, untuk menjamin stabilitas harga saham KS di pasar sekunder dibutuhkan investor berkualitas dengan horizon investasi jangka panjang, dan bersifat spekulatif.
”Kalau asing jual besar-besaran seperti hari ini, apa mereka bisa dikatakan investor berkualitas? Artinya, tujuan penetapan harga KS Rp 850 untuk menjaring investor berkualitas tidak tercapai,” kata Yanuar.
Perusahaan sekuritas asing yang tercatat melakukan penjualan bersih paling banyak adalah PT Credit Suisse Securities Indonesia sebanyak 273.700 lot dan PT JP Morgan Securities Indonesia 116.960 lot. Credit Suisse adalah agen penjual internasional yang ditunjuk pemerintah, selain Deutsche Bank.
Adapun perusahaan sekuritas lokal yang melakukan penjualan bersih terbesar adalah Bahana Securities sebanyak 130.272 lot, Mandiri Sekuritas 83.339 lot, dan Danareksa Sekuritas 81.851 lot. Ketiga perusahaan sekuritas ini adalah penjamin pelaksana emisi.
Sekalipun aksi jual investor asing cukup masif, pada perdagangan perdananya harga saham KRAS melonjak. Saat perdagangan di BEI dibuka pukul 09.30 WIB, saham KRAS langsung diperdagangkan pada Rp 950 atau menguat Rp 100. Hingga akhir perdagangan saham KRAS terus menguat dan ditutup di level Rp 1.270, naik Rp 420 atau 49,4 persen. Kenaikan harga saham relatif tinggi pada perdagangan saham perdana terjadi pada saham PT BPD Jabar Banten Tbk, yakni 50 persen menjadi Rp 900 per saham pada Juli 2010.
Kenaikan harga saham KRAS ini tercatat sebagai kenaikan harga tertinggi. Saham KRAS juga tercatat sebagai saham paling banyak diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 1,99 triliun.
Adapun total nilai transaksi di BEI kemarin Rp 7,59 triliun. Selain KRAS, saham yang juga meningkat tajam kemarin adalah saham Bank International Indonesia (BII) naik 24,4 persen menjadi Rp 610.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, pergerakan harga saham KRAS itu merefleksikan situasi pasar yang sesungguhnya. Harga yang muncul mencerminkan permintaan dan penawaran yang ada.
Hatta menegaskan, sudah saatnya menghentikan polemik dalam penetapan harga penawaran saham perdana (IPO) PT KS karena semua pihak yang berkompeten sudah berbicara, baik pemerintah maupun tim pengawas independen. Syarat transparansi sudah dipenuhi.
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Hendrawan Supratikno, mengatakan, komisinya sepakat membentuk panitia kerja untuk mengetahui proses IPO PT KS, terutama terkait penetapan harga saham Rp 850 tiap lembar. Panja akan dibentuk segera setelah DPR kembali memasuki masa sidang pada 22 November 2010.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Asing Malah Lepas Saham Krakatau Steel"

Posting Komentar