Sepatu Serap Tambahan Tenaga Kerja 15.000 Orang

Sektor industri alas kaki siap menyerap tambahan tenaga kerja sekitar 15.000 orang mulai akhir tahun ini. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia Harijanto menyatakan, relokasi atau pengalihan order produk sepatu olahraga China dan Vietnam ke Indonesia menopang peningkatan produksi industri alas kaki nasional dan menyerap banyak tenaga kerja.

"Industri sepatu itu padat modal dan padat karya. Akhir tahun ini paling tidak terserap 15.000 orang," ujar Harijanto di sela-sela jumpa pers di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (6/4/2010).

Menurutnya, tren relokasi ini memberikan penguatan pada industri sepatu setidaknya untuk 20 tahun mendatang. Saat ini, industri tersebut tmampu menyerap sebanyak 450.000 tenaga kerja. Sebelum krisis moneter tahun 1998, tenaga kerja yang mampu diserap di bidang usaha industri sepatu mencapai 800.000 orang.

Saat ini, pusat industri sepatu di Indonesia terkonsentrasi di wilayah Sidoarjo dan wilayah Banten, termasuk di antaranya Tangerang dan Serang. Sebanyak 80 persen produk sepatu berbasis ekspor berada di wilayah Banten.

Kepala BKPM Gita Wirjawan menyatakan, pengembangan industri sepatu di Indonesia masih memiliki beberapa kendala, seperti keterbatasan bahan baku dalam negeri dan kebutuhan terhadap revitalisasi sejumlah pabrik sepatu dalam negeri.

Sejauh ini, pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan untuk mendorong tumbuhnya industri sepatu nasional, antara lain, melalui program insentif bagi perusahaan di bidang industri sepatu dan penyamakan kulit, restrukturisasi mesin, dan perbaikan Standar Nasional Indonesia (SNI) guna menjaga dan meningkatkan kualitas produk sepatu Indonesia.

Ulasan: Bagus sudah seharisnya pemerintah memperhatiakan industri di dalam negeri yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Sepatu Serap Tambahan Tenaga Kerja 15.000 Orang"

Posting Komentar